Rabu, 28 Januari 2015

Cappuccino dan Peradaban islam di EROPA


Cappucino, terdengar lebih sweet dari kopi, begitu juga rasanya. Cappucino memiliki rasa yang lebih manis dari kopi. Saya akan sedikit menjabarkan mengenai sejarah dari munculnya minuman yang disebut dengan Cappucino.

Kopi pada awalnya oleh banyak kalangan eropa dianggap sebagai minuman yang haram. Karena pada saat masa perang salib kopi adalah minuman yg biasa diminum oleh pasukan Turki. Sedangkan di Turki sendiri orang sudah sering meminum kopi bahkan kedai kopi pertama bernama “KIVA HAN” sudah ada pada tahun 1475. Beruntunglah orang Eropa karena Paus pada saat itu, Vincent III, tidak langsung mengharamkan kopi melainkan ingin mencicipinya terlebih dulu. Maka dilakukanlah perburuan kopi hingga sampai di tangan Paus. Menurutnya, “ini sangat nikmat, sangat sayang membiarkan musuh menikmatinya sendiri.”

Suatu ketika mereka menemukan berkarung-karung kopi ditinggalkan musuhnya, pasukan Ottoman dari Turki. Di Wina Austria itulah sejarah kopi berubah. Pasukan di bawah Marco D’Aviano itu mencampurnya dengan krim dan madu untuk menghalau rasa pahit. Warnanya berubah menjadi kecoklatan, mirip dengan Capuchin (topi) D’Aviano yang dikenal dengan Cappuccino

Mengutip dari sebuah penelitian dari seorang pakar kopi, Smell and Taste Treatment and Research FoundationAllah Hirsch yang mengatakan bahwa jenis minuman cappuccino mencerminkan pribadi yang menyukai segala sesuatu yang bernilai estetika dan juga kepribadian yang ceria. Cappucino melambangkan sosok yang santai dalam menghadapi kondisi apapun serta tidak mau diburu- buru meskipun pada akhirnya segala sesuatu dapat dibereskan, life is so easily, ringan dan nikmat.So…easygoing people. Do you like Cappuccino ? ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar